Pada hari Rabu tanggal 24 Oktober 2012, sekolah Aa Dilshad
dan Kk Rasyad mengadakan Manasik Haji. Tempatnya tidak jauh, cukup di
lingkungan sekolah saja. Tidak perlu pergi naik bis ke suatu tempat lapang dan
melakukan Manasik Haji bersama sekolah lainnya. Jadi, tidak perlu pergi jauh
dan persiapannya tidak merepotkan.
Hari itu saya meliburkan diri menjaga toko. Saya menyusul
berangkat ke sekolah setelah menyuapi Dd Irsyad. Dd Irsyad sengaja tidak saya
ajak. Nanti susah dong ibunya kalau Dd Irsyad ikut. Sebentar saja ya De, jam 11
siang juga ibu sudah ada di rumah lagi.
Begitu tiba di sekolah, suasana sangat ramai. Banyak
orangtua murid yang dating, bahkan ikut berpakaian serba putih. Saya juga pakai
baju serba putih lho, biar kompak. Lalu saya mencari anak-anak, ternyata Aa dan
Kk sudah memakai baju ihromnya dibantu oleh ibu gurunya masing-masing. T erima
kasih ya Bu guru, maaf saya terlambat datang.
Tidak lama kemudian, kegiatan Manasik Haji dimulai.
Anak-anak TK berjalan lebih dulu. Kk Rasyad ada di barisan kloter nomer 2. Sedangkan
Aa Dilshad di kloter 15 dari 16 kloter. Artinya ibu harus mondar-mandir dari
ujung ke ujung, nih…yuuk, semangaatt !!!
Berikut ini adalah tahapan kegiatan Manasik Haji di sekolah:
1. Wukuf di Arafah
“Ngeengg….ayo anak-anak kita naik bis. Tin
tiinn…yak sampai deh di bandara. Ayo kita lanjut naik pesawat…syuungg… Nah sekarang kita
sudah mendarat di Arab. Alhamdulillah…” Ibu Guru TK memandu barisan anak-anak
dengan kata-kata pembukanya. Sambil terus bercerita dan menyemangati anak-anak,
para guru ini membimbing anak-anak TK untuk berjalan di barisan paling depan.
Di belakangnya menyusul barisan kloter kakak-kakak SD. Semua berbaris dengan tertib sambil meneriakkan "LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK. LABBAIKA LA SYARIKA LAKA LABBAIK. INNAL HAMDA WANNI'MATA LAKA WAL MULKA..."
Pemberhentian berikutnya adalah lapangan basket. Di sini semua peserta Manasik haji berkumpul bersama. Setelah melakukan shalat berjamaah dan mendengarkan sedikit ceramah, rombongan bergerak lagi menuju pemberhentian selanjutnya.
Ayo baris yang rapi! |
2. Tawaf di Mekkah
Kami berjalan menuju lapangan futsal, melewati bagian depan sekolah, keluar pagar, dan masuk melalui halaman mesjid. Ka'bah mini sudah dipasang di tengah lapangan. Mengantri dengan tertib di depan lapangan, kemudian satu persatu kloter bergantian mengelilingi Ka'bah mini.
Aa Dilshad dan kertas bacaan doa manasik haji |
3.Melontar jumrah
Rombongan kembali bergerak memasuki kawasan sekolah. Di tengah lapangan upacara sudah dipersiapkan tempat untuk melaksanakan lempar jumrah. Di tengahnya di pasang tong sampah plastik. Anak-anak jadi semangat untuk melempar dan memasukkan batu ke dalam tong. Goollll !!!
Melemparnya dengan apa? Batu kecil? Dulu memang menggunakan batu kecil. Dikhawatirkan lontarannya bisa mengenai teman-temannya, maka batu diganti dengan batu bola koran.
Sehari sebelum Manasik, Aa Dilshad sudah membuat sendiri batu bola korannya. Aa Dilshad membuat 60 buah, sekalian membuatkan untuk Kk Rasyad juga, masing-masing dapat 30 bola. Tapi ternyata bola yang dibawa Kk Rasyad tidak terpakai karena Ibu Guru sudah menyiapkan dan membagi bola koran untuk semua anak TK.
Melemparnya dengan apa? Batu kecil? Dulu memang menggunakan batu kecil. Dikhawatirkan lontarannya bisa mengenai teman-temannya, maka batu diganti dengan batu bola koran.
Syuuungg !!! Ayo lempar! |
4. Sa’i
Selanjutnya melakukan Sa'i. Tempatnya di samping lapangan futsal. Dengan tali berbendera, dibuat pembatas jalan untuk memudahkan berjalan berkeliling. Disini Kk Rasyad agak bingung ketika disuruh untuk berlari-lari kecil, dia sempat ketinggalan di belakang. Setelah melihat anak-anak yang lain dan saya ikut memberi contoh (ikut lari-lari juga), baru deh Kk Rasyad mau bergerak.
Lain lagi dengan Aa Dilshad, para anak SD ini lumayan cepat juga lari-lari kecilnya. Tapi sempet kok difotonya (meski dengan susah payah mengejar), hehe.
5. Tahalul
Terakhir, tahalul. Tidak jauh dari tempat melakukan Sa'i, anak-anak berbaris tertib untuk dicukur sedikit rambutnya sebagai salah satu syarat dalam menunaikan ibadah haji.Tidak semua anak TK mau dengan rela dicukur sedikit rambutnya, beberapa malah ada yang menangis ketakutan. Ya sudah, tidak dicukur juga tidak apa-apa.
Kk Rasyad dan Aa Dilshad mau saj dicukur, iya, cuma sedikit ini. "Bukan digundul kan, Bu?" tanya Kk Rasyad agak takut. Tentu tidak, dong. Wah, kalau soal digundul, kayaknya mereka bakal melarikan diri :p
6. Selesai
Alhamdulillah, Manasik haji di sekolah selesai sudah. Semoga dengan kegiatan ini anak-anak mengerti akan tata cara berhaji dan mempunyai cita-cita untuk dapat menunaikan ibadah haji kelak, aamiin.
Semoga bisa jadi haji yang mabrur,aamiin |
semoga ketika dewasa nanti bisa naik haji beneran ya.. aamiin..
BalasHapusaamiin...makasih doanya mom ke2nai :)
Hapus