Tips Mengelola Banyak Blog dari Ani Berta

Punya blog lebih dari satu? Kenapa tidak? Bukan bermaksud untuk gaya-gayaan, sebenarnya, saya punya tujuh blog.  Alasannya supaya blog sesuai dengan tema tertentu alias niche-nya masing-masing. Jika cuma ada satu blog, rasanya tidak cukup untuk menampung semua tema yang ingin saya tulis. Kesannya terlalu ramai.

  Blog milik saya dengan domain pribadi adalah blog Emak Riweuh (khusus parenting dan jalan-jalan), blog Inna Riana (khusus curhat, belajar nulis cerpen, dan postingan lomba), dan blog Dapur Ngebut (khusus resep masakan). Dua blog di Kompasiana dan blog Detik sudah tidak aktif lagi. Lainnya adalah blog khusus craft dan blog rahasia (dikunci). Akhirnya, saya lebih fokus pada tiga blog pertama yang saya sebutkan  di awal paragraf.

Me and my blogs

   Bagaimana cara mengelola banyak blog? Itulah yang ingin saya tanyakan saat berjumpa dengan Teh Ani di rumah Mbak Juliana alias Mbak Iwed pada hari Jumat tanggal 25 Maret kemarin. Fun blogging advance class tentang optimasi blog adalah tema yang akan dipelajari bersama para sahabat Asinan blogger.

  Eh tunggu dulu, siapa Asinan blogger? Itu lho, sekumpulan blogger perempuan yang berdomisili di Bogor dan sekitarnya. Tentang Asinan blogger pernah saya ceritakan di postingan ini: Asinan Blogger. Rasanya... Seru! 

  Sebelum acara kumpul bareng, Asinan blogger sudah heboh duluan. Mau kedatangan tamu istimewa, lho! Kami sibuk menentukan makanan apa saja yang akan dibawa. Eh, ini mau makan-makan atau belajar bareng sih? Dua-duanya dong, hehe.

  Hari yang dinanti pun tiba. Beberapa hari sebelumnya saya sedang kurang sehat. Tapi saya tetap bersemangat untuk datang dan memasak makaroni skotel setelah subuh. Setelah beres memasak sambil mengurus boyz (meni riweuh yak), langsung saja saya melesat ke rumah Mbak Iwed.

Makaroni skotel buatan saya

  Saya terlambat tiba di lokasi karena terjebak macet. Syukurlah, acara belum dimulai. Senangnya bertemu Teh Ani dan Asinan blogger! Makanan yang tersedia juga melimpah! Setelah menganjal perut sejenak, kami berfoto bareng dan sempat membuat video segala. Duh, punten ya Teh Ani, kami Asinan blogger kalau kopdar memang begini. Narsis, manis, dan ceriwis *ehm*

Aneka makanan lezat. Tidak ada dlm foto: pempek dan kopi

Foto dulu sebelum pelatihan dimulai

  Pelatihan optimasi blog dimulai. Teh Ani membuka dengan perkenalkan diri dan bercerita tentang asal mula beliau menjadi blogger hingga direkrut oleh beberapa brand dan instansi sampai sekarang. Wah, hebat ya. Semua berawal dari menulis blog. Teh Ani menjelaskan, menjadi blogger bisa menciptakan peluang lapangan pekerjaan lain. Bisa menjadi penulis buku, content writer, buzzer, brand ambassador, nara sumber pelatihan, bahkan create media alias menciptakan media sendiri.

Narsis sejanak saat sedang belajar

  Selain berbagi pengalaman pribadi, Teh Ani juga mengundang seorang blogger yang sudah sukses yaitu Riri Restiani. Wah, kami yang menyimak jadi ikut bersemangat. Semangat untuk lebih serius dalam menulis blog dan memanfaatkan sosial media yang ada. 

Riri Restiani memberikan testimoni

   Lanjut ke materi berikutnya. Untuk optimasi blog, konten adalah yang paling penting. Tanpa konten tidak akan ada blog. Monetizing blog untuk langkah selanjutnya bisa dijalankan bila kita mempunyai konsistensi sosial dan kontribusi terhadap orang lain. Jadi, bukan asal menulis saja, ya. Tulisan yang kita buat harus ada misi dan sesuatu yang ingin disampaikan kepada pembaca.

    Teh Ani mengelola empat blog. Blognya ada di blog Detik, Kompasiana, blogspot, dan satu blog berdomain pribadi. Kesibukan beliau yang kerap diundang ke berbagai acara dan kegiatan lainnya tidak menghalangi untuk bisa meng-update secara rutin seluruh blognya. Wah, gimana caranya, Teh? Saya semakin penasaran.   

Teh Ani sedang memberikan materi

   Kenapa punya blog lebih dari satu? Menurut Teh Ani, punya banyak blog bisa sebagai branding, penguat kapasitas, dan monetize. Sudah tahu dong, banyak blogger yang punya banyak blog (istilahnya beternak blog) untuk menghasilkan uang. Dapat uang dari mana? Bisa dari google adsense, pemasangan iklan lainnya, job review, dan sebagainya.

   Punya banyak blog bisa membuat kita kreatif terhadap tema yang akan diposting. Misalnya, datang ke sebuah acara blogger. Nah, dari satu acara tersebut bisa dipecah menjadi beberapa tema dan diposting di blog yang berlainan. Contohnya pada gambar berikut saat Teh Ani menghadiri acara Sahabat JKN dan mempostingnya di keempat blognya sekaligus. 

Tema beragam untuk blog yang berbeda

   Wah, hebat ya. Dengan breakdown tema, bisa dibuat beberapa postingan blog dengan sudut pandang yang berbeda. Pembahasan selanjutnya adalah bagaimana strategi mengatur postingan blog agar tetap konsisten. Teh Ani memberikan tips sebagai berikut:

1. Buat jadwal rutin dan berkala.
2. Breakdown tema (sudah dijelaskan sebelumnya).
3. Manfaatkan waktu luang untuk membuat draft.
4. Tangkap momen berharga di mana pun.
5. Berpikir kritis, kreatif, dan mampu membuat opini yang inovatif.
6. Bertanggung jawab.

   Tips pertama sudah saya jalankan, tepatnya baru awal tahun 2016 ini. Agar tidak lieur alias bingung dengan jadwal 'ngasih makan' postingan blog, saya membuat blogpost agenda. Saya mengunduhnya dari internet lalu diprint untuk satu tahun 2016 ini. Sebenarnya, tahun lalu saya sudah pernah mengunduh lembaran blogpost dari website Blogger Perempuan. Tapi, menurut saya itu kekecilan. Saya membutuhkan versi blogpost yang dibagi per minggu dengan ukuran kertas yang lebih besar. Tepatnya: blog weekly calendar.

Blog weekly calendar milik saya

   Sejak mempunyai blog weekly calendar, saya bisa konsisten membuat postingan blog sesuai jadwal, menentukan tema, menulis ide untuk postigan selanjutnya, menandai deadline lomba atau giveaway, dan mengecek apakah semua postingan sudah dishare atau belum di media sosial.

  Saya menetapkan jadwal untuk posting blog semingggu sekali untuk masing-masing blog. Jadi, saya membuat postingan blog sebanyak tiga kali dalam satu minggu. Hari posting bebas. Postingan blog dengan ide segar akan tayang lebih dulu. Selain itu, ada juga postingan yang diutamakan, yaitu postingan mepet deadline untuk lomba atau giveway.

  Oia, ini ada tambahan dari pertanyaan pada kolom komentar postingan ini. Yaitu apa saja yang saya tulis di blogpost weekly calendar:

1. Rencana tema yang akan diposting setiap minggu.
2. Pengingat deadline tulisan lomba, giveaway, atau job review.
3. Rencana tema untuk minggu depan.
4. Ide tulisan yang kebetulan lewat (ditulis biar nggak lupa).
5. Setelah posting, tulis judul postingan pada kolom tanggal tayangnya (jadi tahu kapan terakhir kali posting untuk setiap blog).
6. Buat chek list apakah postingan baru tersebut sudah dishare di media sosial atau belum.
7. Pakai pulpen berwarna-warni biar kelihatan ceria dan centil (itu mah maunya saya, hehe).

   Nah, mumpung ada Teh Ani, saya meminta beliau untuk menulis sesuatu di di buku agenda bersampul warna ungu ini. Tulisan tentang quote atau kata-kata pembangkit semangat . Mau tahu apa yang Teh Ani tulis? Lihat nih:

"Fight never ending!" quote dari Teh Ani

   Tips selanjutnya tentang breakdown tema. Ini sudah saya coba. Saya pernah membuat dua postingan dengan sudut pandang yang berbeda dari tema yang sama. Keduanya saya posting di blog yang berbeda. Satu postingan untuk lomba, dan satunya lagi tentang resep masakan. Boleh juga nih dicoba lagi. Lalu untuk nomor 3 sampai 6, saya akan terus berusaha. Berjuang! Ganbatte! *pasang ikat kepala*

   Senangnya ikut pelatihan optimasi blog oleh Teh Ani. Sambil seru-seruan bareng Asinan blogger juga. Dapat ilmu plus perut kenyang. Banyak makanan lezat membuat kami betah berlama-lama di rumah Mbak Iwed. Sayang, empunya rumah harus mengejar pesawat dan pamit lebih dulu untuk naik bus ke bandara. Duh, maaf ya Mba Iwed, jadi merepotkan. Terima kasih sudah bersedia ketempatan untuk acara ini.

   Suasana pelatihan ini berlangsung serius tapi santai. Kami semua belajar dengan duduk manis di atas karpet empuk. Sambil memperhatikan Teh Ani, kami juga memotret slide materi dan saling candid peserta yang tengah asyik belajar. Salah satunya foto berukut ini. Saya memotret Mbak Arin dan Mbak Winny sedang asyik memotret juga. Eh tunggu, itu ada sedikit penampakan. Tepatnya kaki dari seseorang yang menyimak materi sambil tengkurap. Gaya apa pun saat belajar, yang penting nyaman. Iya kan? 

Serius tapi santai. Coba tebak, kaki siapakah ini?

   Tidak ketinggalan, saya pun ikut santai dengan berbagi punggung dengan Mbak Ratna. Lumayan, badan yang agak keliyengan jadi punya tempat bersandar (maklum, masih lemas dan sedikit pusing). Tengkyu, Mbak. Nyender lagi ah *demen*

Saling bersandar (foto: Mbak Nefertite)

   Tidak terasa, hari semakin sore. Berakhir sudah acara pelatihan bersama Teh Ani Berta. Wah, terima kasih banya utuk ilmu dan pencerahannya ya, Teh. Jangan kapok main ke Bogor dan bertemu Asinan blogger lagi. Sebagai penutup, berikut adalah quote dari Teh Ani Berta:

"The strenght of the work automatically create opportunities"
--- Ani Berta ---