Dulu, setiap memandangi bulan purnama yang bercahaya di langit, yang saya rasakan adalah kekaguman atas ciptaan Tuhan yang luar biasa indah. Namun setelah merasakan tinggal di Bali, menatap bulan purnama kini menambah kesan yang mendalam. Kekaguman tentu tetap ada. Kini, perasaan kagum itu bertambah dengan perasaan rindu. Rindu karena teringat betapa meriahnya saat bulan purnama di Bali. Membuat saya semakin rindu pada pulau dewata.
Setiap bulan purnama, yaitu pada malam bulan penuh (Sukla Paksa) atau 15 hari sekali, masyarakat Hindu Bali akan melaksanakan upacara purnama dan pergi bersembahyang ke Pura. Upacara Purnama adalah pemujaan terhadap dewa Chandra dan merupakan hari suci bagi umat Hindu di Bali. Upacara Purnama ini bermakna memohon berkah dan karunia dari Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) yang telah menerangi dunia beserta isinya.
Pada upacara Purnama ini umat Hindu di Bali melakukan sembahyang dan melakukan permohonan kepada Sang Hyang Chandra agar dapat melebur kotoran dosa/mala yang pernah dilakukan baik sengaja maupun tidak di sengaja, agar kembali bersih jiwa dan pikiran seperti sedia kala. Di saat Purnama diyakini oleh umat Hindu di Bali adalah hari baik untuk melakukan menyucikan dirinya lahir batin karena hari purnama ini bertepatan dengan Sang Hyang Candra beryoga/bersemedhi memohonkan pengampunan dan peleburan dosa kepada Hyang Widhi(Tuhan Yang Maha Esa).
Sebelum melaksanakan upacara, bersembahyang dan mengadakan puji syukur kehadapan Hyang Widhi atas anugrah yang diberikanNya, dilakukan pembersihan diri dengan air atau tirtha. Tujuannya adalah kebersihan lahir batin, pada badan yang bersih tidak akan ada kotoran yang melekat, dalam jiwa yang bersih akan timbul pikiran yang bersih, dengan perkataan dan perbuatan yang baik/bersih pasti akan mendapat ganjaran yang baik juga. Kebersihan hati juga adalah satu hal yang pokok dan sangat penting, terutama saat memohon pada berkah dan anugrah kepada Sang Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa).
Saat purnama, saatnya bersembahyang purnama di pura. "Purname" (baca dengan 'e' pada 'cepat') menurut bahasa Bali. Jalan raya di hampir seluruh pulau Bali akan menjadi ramai oleh warga yang hendak bersembahyang ke pura. Bahkan di Denpasar (waktu saya masih tinggal di sana), terkadang terjadi kemacetan lalu lintas. Tetapi walaupun jalanan ramai,saya justru senang bisa berada di tengah kemacetan tersebut. Kenapa? Karena saat itu saya jadi bisa lebih leluasa menikmati pemandangan yang hanya bisa disaksikan di pulau Bali, tidak di pulau yang lain.
Saya senang melihat hiruk-pikuk warga yang hendak pergi bersembahyang ke pura sambil membawa perlengkapan untuk sembahyang. Mereka sudah berdandan rapi dari rumah masing-masing dengan pakaian adat Bali untuk bersembahyang. Yang laki-laki tampak gagah dengan pakaian khasnya dan ikat kepala (udeng). Dan yang perempuan dengan kebayanya, kebaya khas Bali tentunya. Para perempuan Bali terlihat sangat cantik dan anggun. Lalu akan tercium harum dupa setiap melewati pura. Sungguh pemandangan yang sangat berkesan bagi saya. Hmmm... kapan ya saya berada di tengah-tengah suasana itu lagi.
Sumber bacaan: www.wisatadewata.com
makasih Emak... Purnama di Bali memang mengagumkan :)
BalasHapussama-sama Dayoe :)
BalasHapusHalo Karuni...iya, sy sdh lihat purnama yg kemarin. Biasanya nggak berani lama2 mengaguminya, soalnya suka sedih krna jd kangen sama bali :(
BalasHapusWah 2x purnama ya...senangnya..
Iya, sy tahu kalau tilem juga ke pura, tapi kelihatannya tidak seramai kalau purnama ya.
Hei nama kita sama dong...ada unsur bulannya...kalau sy ada kata wulandari = dari bulan
ok sdh difolback ya :)
Komentar Karuni:
HapusHy,.. saya orang bali,.. itu baru dikota,.. gimana klo didesa,. desa lbih kental lagi malahan,.. skola2 dari sd sampe ke PNS dan pegawai swasta juga menggunakan pakaian adat pada saat purnama...
Besok purnama 2 agustus :)
bulan agustus ini akan ada 2 kali purnama,.. :)
tapi bkn hanya pada saat purnama saja warga bali kepura,. saat bulan mati (tilem) juga sama,... saya senang melaksanakannya :) banyak sekali dampak positif yg diberikan purnama,.. saya suka purnama,.. terlebih agi nama saya sutengsu,.(bahasa sansekertanya bulan)