Senangnya jadi mahluk paling cantik di rumah. Dikelilingi para lelaki ganteng pula! Jelas dong, saya yang paling cantik, kan anaknya laki-laki semua! Masa saya ikutan ganteng, hehe. Kata orang, saya nggak punya saingan di rumah. Saingan sesama perempuan, maksudnya. Ehm, andai saya punya anak perempuan, saya nggak akan anggap sebagai saingan, kok. Saingan dalam hal apa dulu, nih? Masalah penampilan? Saya malah bangga seandainya punya anak yang lebih cantik dan lebih keren dari saya! Saingan dalam prestasi saja deh. Prestasi di sekolah (harus lebih pinter dari emaknya), prestasi kerajinan (jangan pemalas kayak emaknya), prestasi memasak (barangkali nanti malah saya yang minta diajari memasak), dan sederet prestasi positif lainnya. Ah, jadi pengen punya anak perempuan... ups... *sadar Mak, sadar.. umur sudah tua*
Di rumah, tidak ada anak gadis yang menjadikan saya sebagai role model justru membuat saya jadi lebih bebas berekspresi. Saya nggak harus jaga imej berlagak anggun (memang pada dasarnya nggak bisa anggun, kok). Saya bergaya busana ala pap si papap preman preman pun tidak ada yang protes, hehe.
Dikelilingi empat laki-laki dengan perbedaan usia dan ukuran tubuh ini, membawa banyak keuntungan bagi saya. Di kemudian hari, saya bisa punya empat bodyguard sekaligus! Sekarang belum bisa jadi bodyguard semua, soalnya masih pada suka nyempil di badan emaknya :D
Sesuai judul, saya mau cerita tentang teman kencan. Siapa teman kencan saya? Ya tentu saja, keempat laki-laki yang tinggal di rumah, doong! Ada Bapa, Aa Dilshad, Kk Rasyad, dan Dd Irsyad. Kenapa sih harus kencan segala? Begieu eh begini, karena sesuatu hal, kami tidak bisa pergi hangout berlima saat weekend. Jadi, jalan tengahnya, saya memlilih mengajak boyz pergi jalan-jalan secara bergantian. Kenapa bergantian? Kalau bawa tiga anak sendirian, riweuh euy! Saya nggak sanggup. Mana naik kendaraan umum pula. Bergantian saja ya, hitung-hitung jadi kencan berdua sama anak.
Saya rutin pergi ke pusat kota untuk belanja obat atau bahan prakarya. Jika belanjaan tidak terlalu banyak, saya sengaja ajak salah satu boyz untuk menemani saya. Jadi setelah belanja, terserah anaknya saja mau diajak jalan-jalan kemana. Biasanya saya akan mengajak pergi Aa atau Kk saat sedang libur sekolah. Kadang saya ajak keduanya sekaligus, karena mereka sudah besar dan tidak terlalu merepotkan di jalan. Tapi, suka nggak tega ninggalin Dd yang tidak ikut terbawa, jadi digilir aja deh :'(
Berikut beberapa foto yang sempat dijepret saat kami sedang berkencan...
Kencan dengan Aa Dilshad
Aa Dilshad kurang suka difoto, jadi ya susah juga mau njepret anak yang satu ini. Kadang mau kadang enggak. Terakhir kencan, kami sampai terjebak di tengah hujan deras. Ceritanya ada di sini. Perjalanan yang menegangkan tersebut jadi pelajaran berharga buat kami berdua.
Saya rutin pergi ke pusat kota untuk belanja obat atau bahan prakarya. Jika belanjaan tidak terlalu banyak, saya sengaja ajak salah satu boyz untuk menemani saya. Jadi setelah belanja, terserah anaknya saja mau diajak jalan-jalan kemana. Biasanya saya akan mengajak pergi Aa atau Kk saat sedang libur sekolah. Kadang saya ajak keduanya sekaligus, karena mereka sudah besar dan tidak terlalu merepotkan di jalan. Tapi, suka nggak tega ninggalin Dd yang tidak ikut terbawa, jadi digilir aja deh :'(
Berikut beberapa foto yang sempat dijepret saat kami sedang berkencan...
Kencan dengan Aa Dilshad
Aa Dilshad kurang suka difoto, jadi ya susah juga mau njepret anak yang satu ini. Kadang mau kadang enggak. Terakhir kencan, kami sampai terjebak di tengah hujan deras. Ceritanya ada di sini. Perjalanan yang menegangkan tersebut jadi pelajaran berharga buat kami berdua.
Beberapa kali pergi berdua Aa, tempat makan favoritnya adalah makan bebek goreng. Bebek goreng ini membawa kenangan tersendiri bagi saya dan suami. Dulu, waktu masih tinggal di Solo sampai Aa berusia 2 tahun, kami sekeluarga sering singgah makan bebek di restoran ini. Setelah ada waralaba, baru kami bisa menikmati lagi bebek goreng dengan sambel korek yang dasyat ini tanpa perlu pergi ke Solo.
Aa dan bebek goreng kesukaan |
Sebenarnya, Kk Rasyad yang paling sering pergi berdua dengan saya. Paling banyak saat mengikuti acara sekolah. Jika sedang libur, Kk selalu ikut saya pergi berbelanja. Tapi kenapa foto-foto saat kami pergi berdua nggak ada, ya? Usut punya usut, kemungkinan saya tidak mengambil foto saat saya pergi dengan Kk adalah karena saya sibuk meladeninya bicara! Yap, anak saya yang satu ini cerewat sekali, saudara-saudara. Anaknya rame! Bahkan, orang-orang di angkot bisa ikut senyum-senyum sendiri mendengarkan Kk lagi nyerocos :D
Acara sekolah di Kebun Raya Bogor |
Foto di atas diambil saat acara sekolah Kk waktu TK di Kebun Raya Bogor. Di tengah keramaian acara lomba untuk TK sekabupaten ini, saya sempat mengajak 'kabur' Kk sebentar untuk melihat-lihat. Nggak berani jauh-jauh, takut ketinggalan dari rombongan. Walaupun kencannya nggak bisa full berdua, kami sangat menikmati jalan-jalan di Kebun Raya.
Kk yang cerewet dan suka banyak bertanya ini pernah bikin saya malu waktu diajak jalan-jalan. Sebenarnya saya tidak perlu malu, karena celetukan Kk itu termasuk pujian. Kejadiannya saat saya mengajak Kk ke Pasar Anyar Bogor. Setelah berbelanja, saya mencari tempat makan. Saya tertarik pada warung tenda yang menjual nasi timbel di depan SD Pengadilan. Ternyata enak! Saking enaknya, Kk sampai bicara berulang-ulang, "Ayamnya enak. Bu! Ayamnya enak!" Kk terus bicara sampai ayam itu habis dimakan, hehehe
Ayam timbel dekat pasar yang nikmat |
Kencan dengan Dd Irsyad
Nah, kalau si bungsu ini paing jarang diajak pergi berdua. Karena masih kecil, diajak pulang-pergi naik kendaraan umum bisa membuatnya cepat lelah. Saya akan ajak Dd ke satu tempat tujuan saja, nggak pernah diajak muter-muter pasar. Bahkan untuk tempat yang harus berjalan kaki cukup jauh, saya sering menggendongnya. Sering gendong Dd ya saya jadi cepet capek juga, hehe.
Foto berikut adalah kencan terakhir kami waktu ke Mall Botani Square Bogor. Diajak main ke sana karena Dd pengen naik lift! Kami pergi naik beberapa kendaraan umum: ojek, angkot, lalu bis kecil. Sampai di mall, kami beneran bolak-balik naik lift, hihihi. Dd seneng banget! Sayang anak... sayang anak ^_^
Selain naik-turun lift, Dd juga saya ajak ke tempat pemainan anak-anak di lantai bawah. Kesukaannya adalah menyetir di permainan mobil balap. Habis uang berapa untuk membeli koin? Tidak sepeser pun! Haha! Boyz memang tidak saya biasakan bermain di tempat seperti ini. Jadi kalau mampir, ya hanya numpang nangkring saja. Tidak perlu membeli koin. Hemat, kan (hemat apa pelit, nih, hihi). Saya dan suami memang sepakat tidak mau anak-anak kami kecanduan dengan game, termasuk game di tempat permainan ini.
Pergi berdua Dd juga tidak boleh lama. Dd harus tidur siang. Jika tidak tidur siang, dia akan rewel. Jadi, setelah makan siang, saya langsung ajak Dd pulang. Dari seberang mall, untuk naik bis harus berjalan kaki dulu menuju halte di depan RS PMI. Selagi melintas, Dd sempat saya foto di depan pintu gerbang Kebun Raya yang sedang tutup. Kapan-kapan kita main berlima ke kebun raya, ya ^_^
Kencan bertiga dengan Aa dan Kk
Saya saja lumayan ngos-ngosan mengikuti Aa dan Kk bermain di Taman Topi. Semua permainan ingin dicoba. Saya bolak-balik membelikan tiket, mengantar mereka ke wahana yang ingin dinaiki, dadah-dadah dari luar wahana, mengambil foto, dan meneriaki mereka supaya tetap berada di dekat saya. Hehe... takut banget anaknya hilang, ya Bu? Hmmfftt... maklum, mereka larinya cepet banget! Emaknya nggak kuat nguber :p
Pernah juga saya memberi kejutan, menjemput sendiri Aa dan Kk ke sekolah. Lalu mengajak makan siang di tempat makan favorit mereka. Di mana lagi, kalau bukan di tempat makan ayam goreng tepung yang ada tempat main perosotan :D
Jika ada film anak-anak yang bagus, saya juga mengajak Aa dan Kk menonton di bioskop. Dengan catatan, tidak sedang ulangan atau ujian. Pernah ada film yang bagus, tapi bertepatan dengan UTS di sekolah Aa. Setelah UTS selesai, filmnya sudah tidak tayang lagi. Yah, bukan jodoh itu namanya :)
Demi kenyamanan bersama, saya ajak mereka ke tempat yang tidak jauh dari rumah. Cukup satu kali naik ojek dan disambung angkot satu jurusan saja. Terakhir pergi bertiga adalah minggu lalu, saat saya akan membeli sendok di toko kelontong dekat Pemda Cibinong.Pulangnya, saya ajak Kk dan Kk makan siang yah dimana lagi kalau bukan ke tempat biasa ^_^
Kencan berdua dengan Bapa
Naah, ini yang paling sulit dilakukan! Rasanya sudah berabad-abad lamanya kami tidak pergi berdua. Sejak punya anak, mana tega mau enak-enakan kencan dan meninggalkan anak? Apalagi waktu tinggal di rantau, mau titip anak pada siapa? Kemana kami pergi, anak-anak pasti ikut!
Saat masih merantau, kesempatan bisa pergi berdua adalah saat pulang kampung. Aa yang masih kecil kami titipkan pada ibu mertua (sekarang sudah almarhum). Bukan kencan memang, tapi sekedar membeli keperluan barang-barang yang tidak ada di rantau (kalau ada, di rantau harganya lebih mahal). Lumayan lah, bisa dibilang sambil menyelam minum air, sambil belanja sekalian kencan, hehe.
Seiring bertambahnya jumlah anak, semakin sulit menyisihkan waktu untuk pergi berdua. Faktor tidak ada orang yang bisa dititipkan anak yang jadi masalah. Selain itu, kondisi saya yang masih menyusui membuat saya tidak nyaman bepergian lama tanpa membawa anak. Rasanya gelisah karena perasaan sudah 'penuh', hehe. Jadi buru-buru pulang, deh.
Tapi, sekarang kan anak-anak sudah cukup besar. Si bungsu Dd juga tidak menyusu lagi. Ada Bibik yang bisa dititipi anak. Memang sih, rasanya nggak tega mau ninggalin mereka. Mungkin awalnya tidak biasa, ya. Semoga nanti mereka terbiasa ditinggal pergi supaya bapa dan ibunya bisa kencan. Hmmm...jadi gimana nih? Kayaknya harus diagendakan nih, acara kencan untuk kita berdua saja, ya Pak? *kedip-kedip*
Foto berikut adalah kencan terakhir kami waktu ke Mall Botani Square Bogor. Diajak main ke sana karena Dd pengen naik lift! Kami pergi naik beberapa kendaraan umum: ojek, angkot, lalu bis kecil. Sampai di mall, kami beneran bolak-balik naik lift, hihihi. Dd seneng banget! Sayang anak... sayang anak ^_^
Dd Irsyad di dalam bis |
Kiri: Dd di tempat permainan anak2. Mainin setirnya aja Kanan: bergaya saat numpang lewat di depan pintu gerbang Kebun Raya Bawah: main serodotan di tempat makan di mall |
Kencan bertiga dengan Aa dan Kk
Kami pergi bertiga saat Aa dan Kk sedang libur sekolah. Keduanya sama-sama libur pada hari Sabtu. Dulu, Bapa masih kerja setiap Sabtu. Foto berikut ketika kami baru pindah ke Bogor dan kami pergi ke Taman Topi. Maksud hati sekedar survey tempat bermain anak-anak yang ada di dalam area. Jika tempatnya oke, saya akan ajak Dd main ke sana.
Ternyata tempatnya memang mengasyikkan untuk anak-anak! Sayang, sampai sekarang kami belum sempat pergi berlima ke Taman Topi. Penyebabnya adalah saya dan suami belum siap. Perlu energi banyak bagi kami berdua untuk mengasuh tiga anak laki-laki yang sedang bermain. Capek lho, ngintilin 3 boyz yang pecicilan :D
Ternyata tempatnya memang mengasyikkan untuk anak-anak! Sayang, sampai sekarang kami belum sempat pergi berlima ke Taman Topi. Penyebabnya adalah saya dan suami belum siap. Perlu energi banyak bagi kami berdua untuk mengasuh tiga anak laki-laki yang sedang bermain. Capek lho, ngintilin 3 boyz yang pecicilan :D
Bermain di Taman Topi |
Bermain di Taman Topi, lalu pulangnya makan di Mc Donalds |
Pulang sekolah, diculik Ibu untuk diajak makan siang |
Sebelum nonton: makan mi dilanjut es krim |
Foto di atas diambil saat kencan bertiga kami yang terakhir, yaitu nonton film Planes di bioskop di Mall Ekalokasari. Sebelum nonton, kami makan siang dulu. Kami makan mi dan juice. Setelah makan siang, sambil menunggu pintu bioskop dibuka, mereka masih sanggup melahap es krim, lho. Di dalam bioskop, saat menonton film, mereka berdua tidak berhenti ngemil pop corn dan iced chocolate. Good..good...makan yang banyak ya, Nak! Ibu nggak keberatan dompet jebol, yang penting kalian hepi ^_^
Kencan bertiga dengan Kk dan Dd
Mengajak pergi Dd Irsyad memerlukan stamina yang kuat, karena harus bolak-balik menggendong. Nah, membawa Dd sekaligus Kk, saya harus kuat fisik dan mental. Kuat secara fisik untuk mengendong Dd sambil menggandeng Kk. Kuat secara mental karena saya nggak boleh lost focus karena riweuh membawa dua anak laki-laki kecil dengan kendaraan umum. Kenapa nggak boleh lost focus? Ibu-ibu dengan penampakan seperti saya ini rawan kejahatan, terutama copet. Kalau tidak hati-hati karena sibuk dengan dua anak, barang bawaan bisa berpindah tangan. Jadi, hati-hati ya, Bu, tetap waspada di jalan meski riweuh :)
1) makan siang dulu sebelum bermain 2) pegang erat tangan Ibu, nggak mau main 3) Kk asyik bermain 4) setelah sepi, akhirnya Dd mau juga ikut main |
Kencan berdua dengan Bapa
Naah, ini yang paling sulit dilakukan! Rasanya sudah berabad-abad lamanya kami tidak pergi berdua. Sejak punya anak, mana tega mau enak-enakan kencan dan meninggalkan anak? Apalagi waktu tinggal di rantau, mau titip anak pada siapa? Kemana kami pergi, anak-anak pasti ikut!
Saat masih merantau, kesempatan bisa pergi berdua adalah saat pulang kampung. Aa yang masih kecil kami titipkan pada ibu mertua (sekarang sudah almarhum). Bukan kencan memang, tapi sekedar membeli keperluan barang-barang yang tidak ada di rantau (kalau ada, di rantau harganya lebih mahal). Lumayan lah, bisa dibilang sambil menyelam minum air, sambil belanja sekalian kencan, hehe.
Seiring bertambahnya jumlah anak, semakin sulit menyisihkan waktu untuk pergi berdua. Faktor tidak ada orang yang bisa dititipkan anak yang jadi masalah. Selain itu, kondisi saya yang masih menyusui membuat saya tidak nyaman bepergian lama tanpa membawa anak. Rasanya gelisah karena perasaan sudah 'penuh', hehe. Jadi buru-buru pulang, deh.
Foto saat menikah 11 tahun yang lalu |
Ikutan kedip-kedip... *kelilipan.. hihihi...
BalasHapusAsyiknyaaa punya teman kencan cakep-cakep... Seru banget ya.
hihihi... seru, bun, tinggal milih aja :D
Hapusjadi aa tidak suka dipoto dan suka makan bebek...
BalasHapuskalo kk suka bicara dan suka makan ayam...
sedangkan dd suka naik lift...
seru ya mak teman kencan bergantian gitu...
klo kencan sama bapake pas pulkam yak? ok deh kasian juga sih ya anak kl ditinggal maaak :)
hehe... iya mak, jadi digilir gitu :p
Hapusduh, sebenernya kencan ama bapake udah lama enggak nih. Kan qta skr udah ga pulkam lg. juga mamah mertua yg biasa dititipin anak sdh tiada :'(
byk temen kencannya, ya. Ganteng2 semua :D
BalasHapushehe...iyaa, alhamdulillah ^_^
HapusTiga bodyguardnya tangguh2 sepertinya, salam kenal mbak riana :)
BalasHapusaamiin, itu impian saya :)
Hapussalam kenal kembali, mbak wina ^_^
hahaha...seru sekali kencan-kencannya :)
BalasHapuskencan langsung dengan tiga jagoannya mana :) pasti seru tuh mba hihihi...
pergi bawa 3 jagoan baru saja hari minggu kemarin, mbak neti. Ga difoto karna riweuh olangan alias refot bin seru banget, hihihi
BalasHapusSaya dukung maak.. kencan berduaan, sesekali aja gpp.. di kali lainnya kencan ramean :p
BalasHapusKencannya ramean mulu, Maak...
HapusPingin kencan berduaannn *nangis di pojokan*
aku lum bisa ngebayangin punya anak banyak.........
BalasHapusMari dibayangkan, Mak....hihihi
Hapusanakku 2 cowok semua. perasaan jadi princess tunggal, kita sama ya mak. hehehehe
BalasHapussayangnya aku jaraaang banget kencan sendirian sama anak2. padahal ada mall, bioskop, dll dekat rumah. plus aku bisa naik motor , jadi ga perlu angkot.
alasan terbesar adalah, udah jadi aturan kalo pulang sekolah ya langsung ke rumah. yang kedua adalah hemat super hematt hahahaha. yang ketiga adalah, kalo mau jalan2 harus libur sekolah.
tapi sepertinya asik nanti diagendakan pergi bertiga sama anak2.
kalau suami saya sih, kemana2 harus lengkap berempat. kalau berdua aja, dia seringnya bengong ingat anak2. aku jadi bete :(
begitulah, family man buwanget dia.
someday ah, mau honeymoon berdua aja. sebelum jadi tua. semoga kelaksana, hihihi
Iyah..senasib kita, Mak...jadi yg paling cantik di rumah, hehe
HapusKalo aku ya kudu kencan bergiliran karna kita susah mau pergi berlima :(
Lekas agendakan hanimun-nya, Maak ^_^