6 Agustus 2011, tidak terasa di hari ini usiamu tepat 1 tahun, anakku Irsyad.
Bungsuku, kehadiranmu adalah anugerah yang tidak terduga.
Awalnya, ibu belum siap memberikan adik untuk kedua kakakmu. Rencananya nanti bila Kk Rasyad sudah berumur 3 tahunan, barulah ibu merencanakan untuk hamil lagi. Jadi sama seperti sebelumnya, jarak tiap anak adalah 4 tahun. Namun Tuhan memiliki rencana lain...tanpa diduga, ternyata kamu sudah hadir di rahim ibu...
Kondisi kehamilan ibu saat itu termasuk beresiko. Ada kemungkinan engkau akan dilahirkan prematur. Bahkan dokter kandungan sempat menyarankan untuk aborsi bila ibu tidak siap. Astagfirullah...ibu tidak sanggup bila itu harus terjadi. IIbu memutuskan untuk tetap mempertahankanmu, membuatmu tetap hidup!
Karena faktor usia juga, ibu merasa kehamilan ini adalah yang terberat. Namun ibu berusaha menjalaninya. Bahkan sempat terkena cacar air! Beruntung penyakit tersebut menyerang di usia kehamilan ke 6 bulan, bila kurang atau lebih dari itu resikonya besar, bisa menyebabkan keguguran atau cacat pada janin. Syukur ya Allah, kamu di dalam perut tidak apa-apa....
Alhamdulillah, perjuangan itu membuahkan hasil. Terima kasih ya Allah, akhirnya Irsyad bisa lahir cukup bulan dengan selamat melalui operasi caesar di sebuah klinik bersalin.
Irsyad gundul (usia 3 bulan) |
Kami memanggilmu ‘alo itah’ alias ‘saya orang dayak’ (maaf bila penulisannya salah), anak dayak kecilku! Karena hanya kamu yang ‘aseli’ mulai hamil sampai lahir ada di kota Palangkaraya Kalimantan Tengah. Berbeda dengan kedua kakakmu. Kalau Aa Dilshad ada di kandungan saat tinggal di Semarang, namun lahir di Banjarmasin. Sedangkan ibu mengandung Kk Rasyad saat di Denpasar, namun akhirnya lahir di Bogor.(pada ngga kompak ya)
Boleh kita bawa pulang, Bu? |
Saat kamu dilahirkan, tidak ada pihak keluarga dari kampung halaman yang datang (namanya juga merantau ke seberang lautan). Hanya ada Bapa, Aa dan Kk. Semua ‘pindah’ rumah ke kamar perawatan rumah bersalin. Prihatin, repot, namun mengharukan.
Sakit persalinan yang ibu alami selesai operasi adalah nyeri yang paling luar biasa. Begitu sakitnya sampai ibu tidak bisa tidur. Itulah resiko sebuah tindakan medis pasca operasi sesar, sakitnya sungguh hebat, bukan sekedar nyeri jahitan semata. Namun ibu berjuang sekuat tenaga untuk cepat sembuh, supaya bisa cepat pulang! Syukurlah, tidak perlu berlama2, akhirnya kita bisa berkumpul bersama di rumah.
Lalu tidak terasa kamu tumbuh cepat bulan demi bulan...
Irsyad dalam perjalanan Palangkaraya- Banjarmasin (usia 4 bulan) |
Irsyad di bandara Soeta saat pindahan ke Makassar (usia 6 bulan) |
Irsyad habis mandi (usia 10 bulan) |
Nyiram lantai (usia 11 bulan) |
Perkembanganmu di usia 1 tahun ini :
- Seminggu terakhir ini kamu sedang tumbuh gigi yang ketiga dan keempat sekaligus di bagian atas, sedang agak sulit makan. Sedikit rewel dan sering menggigit ibu (auuchh)
- Sedang belajar rambatan dan berdiri (berdiri sebentar, lalu duduk lagi)
- Belum mau makan nasi tim (tersedak terus). Maunya makan bubur kasar. Tapi daging ayam, aneka cemilan semuanya dilahap
- Senang bertepuk tangan, tos dan dadah. Rencananya kalau Lebaran nanti sudah bisa salim, tapi dia belum mau :)
- Bila mendengar musik berirama disko, badannya bergoyang perlahan
- Mengoceh, juga marah2 dengan menjerit melengking tinggi kalau tidak dituruti kemauannya (kami menyebutnya ‘jeritan alien’ ….whhhiiiiiiyyy….)
- Suka usil. Kalau bangun dan kedua kakakmu masih terlelap, kamu akan merangkak mendekati mereka, lalu memukuli wajah mereka berkali2 (lumayan juga sih, jadi ‘alat’ buat ngebangunin yang lagi tidur…ada yang mau pinjam? Hehe…)
- Jika ibu ajak sholat, tidak seperti kedua kakaknya yang duduk manis atau tiduran di sajadah, kamu malah menggeser sajadahnya (seolah ingin menyingkirkan), lalu menarik2 mukena ibu (jadi susah konsen deh….)
Perayaan sederhana |
Bayi mungilku yang menggemaskan, semoga engkau cepat tumbuh besar, menjadi anak yang soleh, pintar dan bersama kedua kakakmu kelak bisa membahagiakan kami orangtuamu….amin.
Posting Komentar