Pertengahan bulan Oktober kemarin, sekolah Kk Rasyad mengadakan kegiatan PERKAJU (Perkemahan Kamis Jumat) untuk murid kelas 3 dan kelas 4 SD. Ini adalah pertama kali Kk pergi jauh dan tidak tidur di rumah. Beberapa hari sebelumnya, Kk begitu bersemangat dan tidak sabar ingin segera berangkat! Sebagai ibunya, saya tenang saja. Tidak panik bin heboh seperti ibu-ibu lain yang tergabung dalam satu grup Whatsap orang tua murid kelas 3.
Saya pernah agak deg-degan melepas Aa Dilshad kemping waktu kelas 4 SD. Ternyata, pulang kemping Aa datang dengan sumringah. Meski lelah, Aa sangat bersemangat menceritakan pengalam kempingnya yang penuh kesan. Saya percaya, Kk Rasyad pasti akan bersenang-senang saat kemping nanti. Jadi, saya tenang saja melepas Kk pergi berkemah.
Kekhawatiran para ibu melepas buah hatinya pergi berkemah untuk pertama kali mungkin karena sang anak belum bisa mandiri. Gimana nanti tidurnya bisa nyenyak jika suasana tidak nyaman? Nanti kamar mandinya seperti apa? Makanannya cukup nggak ya, anak saya kan suka ngemil. Barang bawaannya harus berapa banyak? Pakaian ganti jika habis bermain kotor harus bawa banyak ya? Dan lain-lain.
Mungkin juga saya nyantey karena anak saya laki-laki. Jadi nggak perlu riweuh dengan bawaan 'printilan' khas perempuan. Misalnya kosmetik tambahan seperti bedak, juga pakaian pelengkap lainnya (misalnya kerudung). Cukup satu tas ransel saja yang dibawa Kk untuk berkemah. Cukup? Cukup dong!
Saya menaruh baju sesuai urutan pakai. Baju untuk pulang terletak di bagian paling bawah bersama baju cadangan. Tidak lupa, saya mengingatkan Kk untuk segera membenahi barang-barangnya agar tidak tercecer dan tertukar. Tidak lupa, saya memberi nama barang dan baju Kk dengan spidol. Semua baju juga digulung agar bisa muat ke dalam tas,
Kekhawatiran para ibu melepas buah hatinya pergi berkemah untuk pertama kali mungkin karena sang anak belum bisa mandiri. Gimana nanti tidurnya bisa nyenyak jika suasana tidak nyaman? Nanti kamar mandinya seperti apa? Makanannya cukup nggak ya, anak saya kan suka ngemil. Barang bawaannya harus berapa banyak? Pakaian ganti jika habis bermain kotor harus bawa banyak ya? Dan lain-lain.
Mungkin juga saya nyantey karena anak saya laki-laki. Jadi nggak perlu riweuh dengan bawaan 'printilan' khas perempuan. Misalnya kosmetik tambahan seperti bedak, juga pakaian pelengkap lainnya (misalnya kerudung). Cukup satu tas ransel saja yang dibawa Kk untuk berkemah. Cukup? Cukup dong!
Saya menaruh baju sesuai urutan pakai. Baju untuk pulang terletak di bagian paling bawah bersama baju cadangan. Tidak lupa, saya mengingatkan Kk untuk segera membenahi barang-barangnya agar tidak tercecer dan tertukar. Tidak lupa, saya memberi nama barang dan baju Kk dengan spidol. Semua baju juga digulung agar bisa muat ke dalam tas,
Cukup bawa satu ransel ini saja. |
Hari yang dinanti akhirnya tiba. Saya menyempatkan diri datang ke sekolah untuk sekedar melambaikan tangan. Melepas keberangkatan Kk dengan senyuman. Balasan lambaian tangan dan tawa lebar terlihat dari kaca jendela bus yang ditumpanginya. Have fun, ya!
Foto-foto selanjutnya adalah hasil jepretan wali kelas Kk, Miss Erry. Makasih ya, Miss. Saya jadi bisa menyimak kegiatan anak-anak saat kemping melalui chat Whatsapp grup.
Foto-foto selanjutnya adalah hasil jepretan wali kelas Kk, Miss Erry. Makasih ya, Miss. Saya jadi bisa menyimak kegiatan anak-anak saat kemping melalui chat Whatsapp grup.
Persiapan sebelum naik bus |
Ketika baru sampai. Ngumpul dulu dong. |
Senam pagi bersama setelah mandi dan sarapan. Coba tebak mana Kk Rasyad? |
Sebenarnya, ini bukan acara kemah. Berhubung sudah memasuki musim hujan, demi kenyamanan anak-anak bermalam di villa. Nggak apa-apa ya, Ka. Mungkin tahun depan sudah bisa kemah beneran.
Berdasarkan cerita Kk, kegiatan sangat padat namun anak-anak menikmatinya. Kegiatan pramuka termasuk acara jurit malam membuat suasana makin seru. Bahkan saking senangnya, mereka susah disuruh tidur! Kapan lagi bisa ngumpul bareng dalam satu kamar? Mereka malah bercanda dan cekikikan. Ketika guru datang untuk memeriksa, langsung deh mereka pada ngumpet buru-buru tidur. Lucu ya!
Berdasarkan cerita Kk, kegiatan sangat padat namun anak-anak menikmatinya. Kegiatan pramuka termasuk acara jurit malam membuat suasana makin seru. Bahkan saking senangnya, mereka susah disuruh tidur! Kapan lagi bisa ngumpul bareng dalam satu kamar? Mereka malah bercanda dan cekikikan. Ketika guru datang untuk memeriksa, langsung deh mereka pada ngumpet buru-buru tidur. Lucu ya!
Keesokan harinya, setelah senam pagi, anak-anak diajak melihat pabrik susu dan jalan sehat menyusuri sawah. "Ini mah bukan jalan sehat. Tapi jalan capek!" Gerutu beberapa anak. Tidak siap berjalan jauh, sandal jepit Kk malah copot. "Duh, kenapa nggak pakai sepatu?" tanya saya. "Males ngambilnya di tas," jawab Kk.
Pemandangan sawah saat jalan sehat |
Kk Rasyad dan Pendu, teman dekatnya. Lihat sendal Kk yang copot! |
Lomba tarik tambang |
Hmm... kayaknya boleh juga nih kita sekeluarga pergi berkemah. Kapan ya...
Wah Kak Rasyad hebat, sudah bisa bermalam tanpa keluarga. Anakku yang cowok, Radit (kelas 5) belom pernah. Aku sedikit khawatir kalo kemping begitu. Dia mah anak mami banget. :)))
BalasHapuskalau di sekolah anak-anak, camping hanya untuk anak kelas 5. Tapi dimana-mana sama, ya. Yang khawatiran itu ibunya. Anaknya malah sumringah :D
BalasHapusBerarti bervilla ya, Mbak. :D
BalasHapusIya, kalau anak laki2 bawaannya ngga banyak. Simpel.
Waktu kelas 4 SD, saya juga ngerasain bermalam di sekolah. Dan itu seru! :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusWaah jadi inget jaman2 pramuka di SD.
BalasHapuswah asik pastinya ya sekeluarga kemah mak
BalasHapusPasti menambah pengalaman bagi anak yah. Termasuk sendal yang copot itu.
BalasHapusHihihii...
Saking asiknya...
Saya deg2an kalau anak pergi jauh, tapi kalau dia enjoy, legaaa rasanya :)
BalasHapus