"Toko obatnya tutup? Pindahan ke mana?"
Saya tersenyum dulu sebelum menjawab pertanyaan senada dari tetangga, para pelanggan, dan salesman yang biasa mampir ke toko. Berat rasanya membicarakan ini. Ada yang tidak mengerti dan meminta penjelasan lebih. Ya saya ceritakan saja selengkapnya. Setelah paham, mereka menyayangkan kenapa saya harus menutup toko obat dan kata-kata menghibur pun diucapkan. Terima kasih sudah membuat galau saya berkurang, ya.
Toko obat Trisad akhirnya harus tutup pada bulan ini, November 2016. Masa kontrakan akan berakhir dan saya memutuskan tidak akan memperpanjang lagi. Karyawan toko, Mbak Titin, sudah saya berhentikan dan diberi pesangon. Awal bulan sampai sekitar sepuluh hari pertama di bulan November, saya masih membuka toko pada pagi sampai siang hari untuk menghabiskan stok dagangan.
Keterbatasan waktu membuat saya tidak bisa menjaga toko full day. Saya harus pulang meninggalkan toko bersamaan dengan si bungsu Dd Irsyad yang pulang dari sekolah. Biasanya, saya aplusan jaga dengan Mbak Titin. Karena Mbak Titin sudah berhenti, toko tidak bisa buka sampai malam seperti biasa.
Merasa membuang waktu dan tenaga dan nggak enak pada pelanggan yang datang lalu kecewa karena obat yang dicari tidak ada, maka toko obat segera saya tutup. Segera saya jadwalkan untuk pindahan toko. Seluruh barang dagangan bisa diangkut dengan mobil Bapa. Tapi etalase segede gajah? Harus pakai mobil bak terbuka untuk mengangkutnya. Saya pun mulai mencari mobil pindahan untuk mengangkut etalase.
Kk Rasyad dan Dd Irsyad bantu pindahan |
Kebayang dong, riweuhnya pindahan toko. Karena saya sudah terrbiasa pindahan, jadi santai saja. Apalagi ini juga bukan pindahan toko yang pertama. Saya sudah pindah toko empat kali. Ada yang sempat pindahan ke rumah lalu angkut lagi semua barang ke toko. Lha, jadi lima kali dong :D
Menurunkan etalase besar ke rumah |
Alhamdulillah, pindahan berjalan lancar. Semua etalase mendarat dengan selamat sampai di rumah. Dan saat tulisan ini dibuat, etalase saya tinggal satu yaitu yang paling kecil. Satu etalase besar dan dua etalase panjang sudah dibeli orang lain. Ada yang dipakai untuk memajang dagangan warung, untuk tempat dagangan baju seragam, dan satu lagi untuk jualan sagala endah. Semoga berkah ya.
Perubahan Jadwal
Sejak toko tutup, praktis saya tidak bekerja di luar rumah. Saya pernah menulis di postingan Ibu (akhirnya) Bekerja, tentang betapa senangnya saya bisa kerja di luar rumah saat itu. Nah sekarang, perasaan kok jadi melow. Nggak bisa pergi kerja ke luar rumah lagi. Kayak yang habis resign dan kaget dengan status sebagai pengangguran...
Pengangguran? Nggak juga. Saya mah teuteup jadi emak riweuh seperti bisa. Cuma nggak terlalu riweuh lagi karena nggak pergi ke luar rumah untuk jaga toko. Berikut jadwal harian saya setiap hari ketika masih buka toko:
- Bangun subuh. Mengurus suami dan boyz yang mau berangkat ke kantor n sekolah.
- Ngebut ke tukang sayur pakai sepeda. Berangkat mandiin, nyuapin, dan anter Dd Irsyad sekolah, terus jaga toko. Harus belanja sayur karena ada Eyang di rumah yang jadwal makannya harus tersedia pukul 10 tepat. Siapa yang masak? Ada Mak Onih, ART pulang hari yang bantu di rumah.
- Sambil jaga toko, saya nulis blog. Jika sedang pergi belanja obat ke pasar, ya nggak nulis.
- Pulang ke rumah sambil jemput Dd Irsyad ke sekolah. Aplusan dengan Mbak Titin yang jaga toko sampai malam.
- Makan siang di rumah dengan menu yang dimasak oleh Mak Onih.
- Mengurus boyz yang mau mengaji dan les selepas ashar.
- Masak tambahan lauk atau sayur untuk makan malam.
- Mengantar pesanan obat ke tetangga.
- Jika tidak memasak dan tidak ada pesanan obat, saya ngeblog lagi.
- Selepas maghrib adalah waktu untuk keluarga. No TV, no gadjet, dan laptop istirahat sampai pagi.
- Jika kondisi badan sedang fit dan nggak ngantuk, saya lanjut ngerjain tulisan blog. Ini terjadi kalau ada lomba atau dikejar DL. Atau menjahit craft jika ada pesanan.
Nah, yang nomor terakhir itu jarang banget terjadi. Karena saya jarang ikut lomba blog atau dikejar DL sponsored post (selalu mengerjakan tepat waktu biar nggak stress, makanya ada blogpost agenda untuk mengingatkan). Juga saya vakum menjahit karena online shop Inas Craft sedang beristirahat.
Pekerjaan Baru
Setelah toko tiada (hik hik), saya jadi punya banyak waktu luang. Apakah saya masih pantas disebut ibu bekerja ya? Kerjaannya apa? Ya tetap jualan obat di rumah meski dengan stok yang tidak sebanyak di toko. Kerjaan lain: blogger dan crafter. Jadi blogger itu kerjaan juga kan? Hehehe. Insha Allah, saya bakal balik jadi crafter lagi. Iya, usaha aksesoris berlabel Inas Craft yang lama pingsan akan saya hidupkan kembali. Jadi, menghasilkan uang dari rumah bisa dibilang kerja kan kan kan.... (keukeuh pisan pengen dibilang ibu bekerja, haha).
Toko obat saat grand opening di lokasi ketiga. |
Good bye, toko obat Trisad... |
Buat yang penasaran kenapa toko obat Trisad bisa tutup boleh baca di postingan 5 Faktor Penyebab Toko Obat Trisad Harus Tutup. Oia, saya punya satu rahasia. Uang modal yang bisa dipakai untuk membayar kontrakan dialihkan untuk membuka usaha yang lain. Apa itu? Ssst... jangan bilang-bilang, ya. Saya belum bisa cerita sekarang karena belum kelihatan hasilnya. Mohon doanya supaya usaha baru yang dirintis Bapa, suami saya tercinta ini, bisa berjalan dengan lancar, aamiin.
Waaa ditunggu usaha barunya :)
BalasHapuswah..keren..sempga lancar usaha barunya ya mak
BalasHapusWoalah itu berarti masih buka dong Mba meski di rumah hehehe. Moga lancar ya bisnis barunya. Aamiin.
BalasHapusSemangat terus ya Mbak, pokoknya jangan berhenti berkarya di mana pun Mbak berdiri :)
BalasHapuspenasaran ih sama usaha barunya ... semoga berkah ya ... amin ...
BalasHapusMeskipun di rumah, selama kegiatannya menghasilkan, bisa dibilang kerja,loh!
BalasHapusJadi penasaran sama usaha barunya? Mau minta traktir Bapa ah...hihihi..
baru mampir kesini hehehe..semangat mak..
BalasHapussempat liat status toko pindahan kirain pindahan tempat aa ga tutup...btw semoga usaha barunya lancar mba
BalasHapusSemoga sukses dengan Toko Barunya ya mbak,,, dan makin lancar......amin
BalasHapusalhamdulillah, semoga sukses.... :D
BalasHapussemoga bekerja dari rumah untuk Inas Craft bisa bawa ide crafting dan blogging ngalir lancar mbak
BalasHapusWah mbak pasti kerjaannya banyak ya mbak..
BalasHapusSemoga lancar terus ya mbak..
Seru banget baca ceritanya, Jadi inget waktu saya keluar kerja dan memutuskan bisnis online dirumah,,
BalasHapus