Sejak mengenal media sosial bernama Instagram, saya langsung jatuh hati. Ini dia yang saya cari! Media sosial yang mengandalkan foto sebagai perhatian utamanya. Cukup posting foto saja. Tidak perlu mengetik status panjang. Karena sebuah foto bisa banyak bercerita. "A picture worth thousand words," kata sebuah pepatah.
Saya menemukan Instagram secara tidak sengaja. Saat itu, saya lupa tahun berapa, Eyang (ibu saya) dibelikan smartphone android oleh kakak. Bukannya senang, beliau malah kesal karena tidak mengerti cara memakainya alias gaptek. Saya pun didaulat untuk mengajarkan Eyang. Padalah saya sendiri masih memakai ponsel jadul non android. Lumayan, numpang ngoprek gadjet baru.
Saya mulai mengutak-atik beragam aplikasi dan mengunduhnya. Instagram termasuk salah satu yang saya unduh. Di Instagram, saya membuat akun dengan nama @innariana. Postingan pertama adalah foto iseng. Saat itu, saya sedang menunggui Eyang yang sedang diopname di rumah sakit. Jepret asal dari sofa tempat saya berbaring adalah foto Instagram pertama saya. Saya tidak bisa menemukan kembali foto tersebut karena postingan di Instagram saya sudah ada 1778 foto, hehe.
Setelah posting, saya tidak mengecek lagi. Langsung log out dan beberapa hari kemudian smartphone tersebut ditukar tambah dengan handphone jadul biasa untuk Eyang. Saya? Kembali ke handphone jadul milik saya juga tentunya. Beberapa bulan kemudian, saya bisa memiliki smartphone android dengan layar sentuh. Senangnya! Langsung deh anteng dengan mainan baru. Segala macam aplikasi diunduh, termasuk Instagram.
Teringat dengan akun yang pernah dibuat, saya membuka Instagram. Dan... surprise! Saya punya 60-an followers! Haha, norak banget ya. Ternyata followers saya adalah teman-teman Facebook. Lansung saja semua saya folbek alias follow balik. Sejak saat itu, saya jadi rajin posting foto di Instagram.
Keranjingan Instagram, hampir segala hal saya posting. Ada apa aja difoto, hehe. Setelah merasa timeline Instagram ini kok kayaknya random banget, saya membuat akun baru. Bukan cuma satu, tapi tiga akun Instagram! Akun tersebut adalah:
- Akun @emakriweuh untuk foto keluarga dan anak-anak.
- Akun @dapurngebut khusus untuk postingan di blog www.dapurngebut.com.
- Akun @inascraft untuk tempat berjualan online aksesoris craft dari blog www.inas-craft.blogspot.com.
Akun @innariana adalah akun utama saya. Akun ini khusus bercerita tentang saya pribadi, kegiatan sehari-hari, juga hobi andalan. Dengan 1433 followers dan 808 following, saya mem-branding diri lewat akun Instagram @innariana sebagai a happy hectic mom. Tagline yang sama dengan blog www.emakriweuh.com.
Postingan foto di Instagram saya hampir seluruhnya berkesan karena masing-masing punya cerita sendiri. Ada foto yang mewakili perasaan saya hari itu, foto yang dibuat susah payah supaya kelihatan bagus, foto lucu, foto narsis, foto makanan, dan sebagainya. Jadi, kalau disuruh memilih tiga foto yang paling berkesan, saya malah bingung :)
Nah, kali ini saya mau cerita tentang tiga hobi yang sering berseliweran di timeline Instagram @innariana. Saya punya tiga hobi, yang diwakili oleh tiga foto berikut:
Nah, kali ini saya mau cerita tentang tiga hobi yang sering berseliweran di timeline Instagram @innariana. Saya punya tiga hobi, yang diwakili oleh tiga foto berikut:
1. Hobi menulis blog
Saya mulai menulis blog dengan niat awal untuk mendokumentasikan perjalanan hidup keluarga saya di tanah rantau. Seiring berjalannya waktu (dan saya sudah tidak merantau lagi), blog berisi tentang apa saja yang menjadi minat saya. Supaya fokus, saya membuat blog pribadi dengan nichenya masing-masing. Ngeblog sudah menjadi kebiasaan. Kalau nggak ngeblog kayaknya hidup terasa hampa...
Setelah tinggal menetap dan membuka usaha toko obat, saya selalu ngeblog di toko. Seperti pada foto yang diposting pada tanggal 4 September 2015. Ngeblog di toko itu inspiring banget buat saya. Suasana yang tenang membuat ide di kepala dengan mudah dituangkan dalam bentuk tulisan. Sesekali 'diganggu' dengan pembeli juga tidak apa-apa. Hati juga senang karena ada uang yang datang, hehe.
Sekarang saya tidak bisa lagi ngeblog dan selfie di toko. Ternyata toko obat hanya sanggup berjalan selama lima tahun saja. Ada 5 Faktor Penyebab Toko Obat Trisad Harus Ditutup. Jangan tanya seperti apa sedihnya hati ini. Sampai sekarang juga belum bisa move on, hiks..
Foto selfie lagi ngeblog di toko |
Sekarang saya tidak bisa lagi ngeblog dan selfie di toko. Ternyata toko obat hanya sanggup berjalan selama lima tahun saja. Ada 5 Faktor Penyebab Toko Obat Trisad Harus Ditutup. Jangan tanya seperti apa sedihnya hati ini. Sampai sekarang juga belum bisa move on, hiks..
2. Hobi memasak
Saya mulai serius belajar masak setelah menikah. Mencoba resep baru hingga menghasilkan makanan yang lezat itu rasanya gimanaa gitu. Ada kepuasan tersendiri. Lalu ketagihan untuk menjajal resep yang baru dan lebih menantang.
Selain foto masakan buatan sendiri, banyak juga foto makanan yang saya beli. Ehm, sebenarnya sih, saya hobi makan. Cuma nggak mau bangkrut makanya saya harus bisa masak, haha.
Salah satu foto resep masakan yang saya pajang di Instagram adalah foto nasi timbel isi ayam. Foto ini juga diposting di blog www.dapurngebut.com berikut resepnya. Foto ini saya posting ulang (direpost atau regran) dari akun Instagram @dapurngebut pada tanggal 28 Februari 2016. Kok direpost? Saya ingin pamer kebahagiaan karena foto tersebut mendapat penghargaan sebagai Blogpost of The Month January 2016 dari Indonesian Food Blogger.
Postingan nasi bakar sebagai blogpost of the month |
Namun sayang, hadiah berupa beberapa voucher diskon hotel tidak bisa saya gunakan. Maklum, emak riweuh, mana bisa saya sembarangan nginep di hotel. Mau pergi seharian aja susah, hehe.
3. Hobi ngecraft
Waktu kecil, saya suka menjahit dan membuat benda apa saja dengan gunting. Bermula dari iseng di toko, saya membuat pentul hias. Dijual ke tetangga dan laris! Selanjutnya saya mulai membuat aksesoris handmade. Saya mengubah bahan kain dan pita menjadi bros, jepit, pentul hias, bando anak, dan jepit cepol jilbab. Selain jualan keliling komplek dan menitipkan di toko aksesoris, saya juga berjualan online di Facebook dan Twitter.
Banyaknya pesanan membuat saya kewalahan. Bahan craft saya angkut untuk dikerjakan di toko. Pulang dari toko, saya sulit melanjutkan ngecraft di rumah. Oleh karena itu, setiap ada pesanan, saya harus begadang. Kenapa nggak bisa menjahit pada siang hari di rumah? Riweuh deh kalau punya anak kecil sementara kita harus megang jarum dan benang. Belum lagi peralatan craft yang diacak-acak, hadeuh...
Hambatan lain yang membuat kegiatan ngecraft saya tersendat adalah keasyikan ngeblog! Iya, saya serius dengan blog-blog peliharaaan saya dan usaha jualan aksesoris pun berhenti setelah satu tahun berjalan.
Untuk membangkitkan semangat ngecraft, ini adalah foto bros tanggal 28 Februari 2016. Saat itu saya lagi kangen bikin bros. Keberulan ada teman bikin giveaway dan saya menawarkan diri menjadi sponsornya.
Bros mawar sifon |
Gimana, brosnya cantik bukan? Insha Allah tahun 2017 ini saya mau memulai kembali usaha aksesoris berlabel Inas Craft yang sudah lama mati suri. Mudah-mudahan blog www.inas-craft.blogspot.com bisa segera mengudara kembali. Mohon doanya ya!
Nah, itulah tiga foto yang mewakili hobi saya di Instagram. Sengaja dipilih dua foto terakhir yang diposting pada awal tahun 2016. Tujuannya untuk menyemangati saya agar lebih banyak lagi menuai karya di tahun 2017 ini. Kisah foto di Instagram bisa memotivasi kita untuk jadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Bagaimana menurutmu?
keren mba :) pengen belajar kek mb bisa kreatif xixixi
BalasHapuskeren2 semua hobinya mak
BalasHapusSeneng banget baca artikelnya emakriweuh ini :D hehe
BalasHapusMultitalent sekali emakriweh ini....top !!
BalasHapuskeren blog pengalaman pribadi salute,, lam kenal juga dari saya dari blogger tasikmalaya
BalasHapusWih cantik sekali gambarnya :D ajarin cara ngefotonya dong
BalasHapusMba inna udah pinter masak, jago ngecraft, istri idaman kayak gini :p
BalasHapusBanyak banget Mbak account instanya. Keren deh. Aku satu aja kelimpungan...wkwkwkwk.
BalasHapuskeren mbak makin eksis aja lah pokoknya hahahah
BalasHapuskisah saya beda lagi mbak, saya sebagai anak muda suka foto diri sendiri, haha. photogenic dengan hasil foto2 sendiri. tapi sekarang sebagian besar foto saya sudah saya hapus. sekarang foto saya di ig yang ga keliatan muka :D
BalasHapus