Mulai lagi jalan-jalan di seputar Bogor. Kali ini saya pergi tanpa keluarga, tapi bersama teman-teman dari ID Corners (Indonesia Corners), komunitas blogger yang suka traveling. Saat diumumkan ada event ID Corners di Bogor, tanpa pikir panjang saya langsung mendaftar buat ikutan.
Event yang diadakan ID Corners adalah Telisik Kampung Budaya Sindang Barang dan
Travel Photography & Blog Workshop. Mantul kan acaranya? Kapan lagi ada event keren di Bogor? ID Corners pula yang bikin! Cuss ah, berangkat!
Pada hari Sabtu pagi tanggal 24 Agustus 2019, para peserta berkumpul di Stasiun Bogor untuk berangkat. Saya senang ketemu dengan teman-teman baru. Maklum, saya kan emak rumahan yang sudah nggak pernah lagi datang ke event blogger. Terutama bertemu para travel blogger yang jam terbangnya sudah melanglang buana ke pelosok nusantara sampai luar negeri. Eh tunggu, ini mau ke mana nih? Penasaran kan? Yuk, ikutin saya...
Kampung Budaya Sindang Barang
Lokasi Kampung Budaya Sindang Barang di Desa Pasir Eurih. Ini mah sering dilewatin kalau saya dan keluarga memotong jalan menuju rumah Kakek. Setiap lewat, saya selalu penasaran pengen banget mampir.
Terutama saat ada event tahunan Upacara Adat Seren Taun. Yaitu upacara adat menyambut musim panen yang masih dilestarikan sampai saat ini.Tapi berulang kali kelewatan mulu lupa mau mampir. Ceritanya ngegampangain tea karna toh sering dilewatin, hehe.
Kampung Budaya Sindang Barang merupakan kampung adat tertua yang ada di Bogor. Kampung ini sudah ada sejak jaman Kerajaan Sunda di abad ke 12. Saat itu Sindangbarang adalah salah satu bagian dari Kerajaan Bawahan dengan ibukotanya Kutabarang.
Saat tiba, para penari tradisional langsung menyambut kedatangan kami...
|
Pertunjukan Anglung Gubrak oleh ibu-ibu yang energik |
Ada apa saja di Kampung Budaya Sindangbarang? Ada bermacam kesenian Sunda yang telah direvitalisasi dan dilestarikan oleh para penduduknya. Ada situs purbakala peninggalan kerajaan Pajajaran berupa Bukit-bukit berundak.
Acara yang paling dinantikan di Kampung Budaya Sindangbarang adalah Upacara Seren Tahun yang diadakan setahun sekali. Upacara adat yang diselenggarakan usai musim panen padi ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur dan berharap ridho Yang Maha Kuasa untuk hasil panen yang lebih baik lagi di tahun mendatang.
Pelestarian kesenian tradisional di kampung ini dengan menyelenggarakan pelatihan tari dan gamelan untuk generasi muda secara gratis untuk siapa saja oleh warganya. Keren ya!
Di Kampung Sindangbarang, bangunan rumah adat yang nampak direnkontruksi agar kelestariannya terjaga. Saya kagum melihat arsitektur rumah adat ini. Berasa lagi naik mesin waktu ke jaman dahulu...
Pengen ngerasain tinggal di rumah adat? Bisa banget, lho! Ikut tinggal berseama kokolot (orang yang dituakan) merupakan salah satu keunikan tersendiri di kampung budaya Sindangbarang. Tamu yang menginap bisa merasakan suasana perkampungan dan kegiatannya sehari-hari.
Puas melihat-lihat, para peserta berkumpul untuk mengikuti Pelatihan Travel. Kami duduk bersama di pendopo besar dan mulai menyimak dengan serius materi pelatihan dari IDCorners.
Pelatihan Bareng IDCorners
Mbak Donna adalah salah satu founder dari ID Corners. Ibu dosen yang satu ini sudah banyak berkelana dan menuliskan cerita petualangannya di blog. Sebagai teman satu grup di Asinan Blogger, saya sudah beberapa kali bertemu Mbak Donna dan suasananya selalu fun dengan kehadirannya.
|
Mbak Donna yang ceria |
|
Uni Rai berbagi tips jitu saat memotret |
Materi pelatihan dipaparkan Mbak Donna dengan jelas. Selanjutnya sang kembaran eh founder IDCorners satu lagi juga hadir memberi materi. Yaitu Uni Raiyani menyampaikan tips dan trik travel fotografi & blog. Salah satu pelajaran penting yang langsung dipraktekkan adalah mengambil foto dengan low angle. Semua merunduk! Seru!
|
Tiarap semua demi dapet foto yang ciamik |
Uji coba kamera Fuji
Ada yang paling asyik nih di pelatihan ini. Yaitu menjajal kemampuan kamera Fujifilm secara langsung! Ada berbagai tipe kamera. Usai pelatihan ada lomba blog yang berhadiah kamera Fujifilm. Juara 1 mendapatkan kamera Fujifilm XA3, juara 2 Fujifilm XA20, dan juara 3 Fujifilm XP140 (under water). Yang menang siapa? Yang pasti bukan saya karena postingan ini baru diketik akhir Desember dengan backdate cukup lama, ahaha!
|
Kamera Fujifilm XT100 |
Acara selanjutnya adalah suguhan pertunjukan tari dari penduduk Kampung Budaya Sindang Barang. Sambil mencoba langsung kamera Fujifilm berbagai tipe yang dipinjamkan oleh beberapa peserta yang beruntung. Saya termasuk salah satunya. Bersama Mbak Arin, kami bergantian mencoba kamera Fujifilm.
|
Keceh kan... kameranya. |
Selanjutnya saya suguhkan galeri foto hasil jepretan dengan Fujifilm dan hasil jepretan kamera saya. Kegiatan setelah ini, yaitu berkunjung ke Rumah Sutra tempat pemintalan benang sutra bersambung di postingan berikutnya ya!
|
Foto dengan kamera Fujifilm XT100 |
|
Penari Rampak Gendang |
|
Anak-anak menari bersama |
|
Tari Merak yang indah |
|
Parebut Seeng (foto dengan kamera Fujifilm XT100) |
|
Egrang, salah satu kaulinan barudak yang ditampilkan |
|
Tarian Mojang Priangan |
Bersambung ke Mengunjungi Rumah Sutra di Ciapus Bogor
Posting Komentar